Warga tuding BTS penyebab petir maut

Gresik  27 Oktober 2011 - Warga menuding keberadaan based transceiver station (BTS) menjadi penyebab tewasnya 3 warga Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujungpangkah akibat tersambar petir.

Menurut Badrus Sodik, Kaur Ekonomi dan Pembangunan Desa Tanjangawan, sejak berdiri BTS milik operator seluler di pojok desa. Kerap kali terjadi petir dan gemuruh yang mematikan saat musim hujan. Bahkan, sekitar delapan bulan sebelumnya terjadi petir yang sempat membuat televisi sebagian besar milik warga terganggu.

"Saya tidak tahu apakah ada hubungan atau tidak. Yang pasti, sejak ada BTS milik salah satu operator seluler kalau terjadi petir selalu menakutkan. Malahan delapan bulan lalu kabel listriknya sempat menimbulkan percikan api dan sebagian besar televisi milik tetangga terganggu," ujarnya, Kamis (27/10/2011).

Seperti diketahui, tiga warga Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujungpangkah tewas seketika karena tubuhnya terbakar tersambar petir. Ketiga petani itu disambar petir berbentuk bola api saat berteduh di gubuk.

Tiga petani yang meninggal Sholikan (45) warga RT 4 RW 2, Muhammad Yusuf (36), warga RT 1 RW 1 serta Yasri (54) pemilik sawah warga RT 7 RW 2. Sedangkan tiga warga yang mengalami luka dan trauma yaitu Tasmiah (51), warga RT 1 RW 1, Kastilah (36), warga RT 1 RW 1 dan Paseri (41) warga RT 3 RW 2. Kesemua korban merupakan warga Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujung Pangkah.